Ujian madrasah merupakan ujian akhir
program yang dilaksanakan pada siswa kelas akhir pada setiap jenjang madrasah
dari tingkat MI, MTs, dan MA. Pelaksanaan ujian madrasah agak berbeda dengan
UAMBN. Jika soal UAMBN dibuat oleh Kementerian Agama Pusat, penyusunan soal
Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021 ini diserahkan pada masing-masing
madrasah.
Pelimpahan penyusunan soal Ujian Madrasah kepada masing-masing madrasah menuntut guru untuk mengupgrade kemampuannya dalam menyusun soal yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Ujian Madrasah, MTSN 5 Pasuruan melaksanakan kegiatan diseminasi penyusunan soal HOTS dan Kisi-Kisi Ujian Madrasah.
Kegiatan Diseminasi ini sejatinya merupakan tindak lanjut dari kegiatan Bimtek bagi fasilitator Penyusunan Soal HOTS Terintegrasi dengan AKSI dan AKM untuk Ujian Madrasah (UM) yang diikuti oleh para pemateri pada tanggal 25-27 Februari 2021 secara daring melalui zoom meeting yang diadakan oleh Kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur
Kegiatan diseminasi ini merupakan amanat bagi para pemateri agar apa yang telah didapat pada kegiatan BIMTEK sebelumnya disampaikan kepada rekan-rekan guru di madrasah masing masing.
Untuk acara kali ini dilaksanakan pada
Kamis, 4 Maret 2021 di ruang guru pada pukul 08.00 WIB. Yang disampaikan oleh
Ibu Nina Zunaidah, M.Pd didampingi oleh Kepala Madrasah Bapak Hairul Saleh.
Acara ini dibuka langsung oleh Bapak Hairul Saleh selaku kepala MTs N 5 Pasuruan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya penyusunan soal HOTS untuk membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan kecakapan hidup abad 21. Beliau juga berpesan kepada dewan guru yang hadir agar menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari pemateri, terutama dalam teknis penyusunan soal HOTS yang benar. Karena kelemahan selama ini dari para tenaga pengajar adalah masih minimnya pengetahuan tentang bagaimana menyusun soal yang bagus dan bermutu. Kegiatan diseminasai in juga tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang baku.
Ibu Nina Zunaidah, M.Pd sebagai pemateri juga menyampaikan materi mengenai latar belakang pelaksanaan, dasar hukum dan tujuan
kegiatan Bimtek Penyusunan Soal HOTS Terintegrasi dengan AKSI dan AKM untuk
Ujian Madrasah (UM).
"Penyusunan soal HOTS merupakan langkah mewujudkan kebijakan
Merdeka Belajar yang mencakup perubahan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) dan Ujian Nasional (UN) menjadi AKSI dan AKM pada tahun 2021.”
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam
pembuatan soal harus disesuaikan dengan dimensi proses kognitif peserta didik.
Dimensi proses kognitif terbagi menjadi LOTS, MOTS, dan HOTS. Tingkat kognitif
LOTS (Lower Order Thinking Skills) biasa
disebut level 1 meliputi proses kognitif mengingat (C1) dan memahami
(C2). Tingkat kognitif selanjutnya yakni MOTS (Middle Order Thinking Skills)
atau keterampilan berpikir tingkat menengah. Tingkat kognitif ini biasa disebut
sebagai level 2 didalamnya mencakup proses kognitif mengaplikasikan (C3). Level
tertinggi, level 3 yakni HOTS (High Order Thinking Skills). Dalam HOTS mencakup
kecakapan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6).
Selesai menyampaikan tahapan
pembuatan kisi-kisi dan soal-soal HOTS, Dilanjutkan Bapak Saleh yang menekankan
tentang ciri-ciri utama soal HOTS; berpikir kritis, pemecahan masalah, dan
transfer. Karakteristik soal HOTS sesuai dengan tuntutan kecakapan abad 21.
Di akhir penyampaian diseminasi, dewan
guru diberi tugas untuk menyusun soal-soal HOTS sebagai tindak lanjut.
Dalam diseminasi Bimtek Penyusunan Soal
HOTS Terintegrasi dengan AKSI dan AKM untuk Ujian Madrasah (UM)
diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman bagi guru dalam menyusun
soal HOTS UM tahun 2021. Sehingga guru dapat membantu peserta didik
mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menempuh AKSI dan AKM. (Rin)